Entri data anda di sini yang akan tampil di kolom "Home"
Entri data anda di sini yang akan tampil di kolom "Info"
Entri data anda di sini yang akan tampil di kolom "Galery"
Entri data anda di sini yang akan tampil di kolom "Profile"
Entri data anda di sini yang akan tampil di kolom "Contact Us"

Jumat, 25 Desember 2009


Tiga Tujuan
Pelayanan Pastoral kepada Jemaat



1. Menuntun warga jemaat agar berjumpa dengan Tuhan Yesus secara pribadi.

Pada fase penciptaan, manusia memiliki kehidupan yang harmonis. Kehidupan yang harmonis itu dapat dilihat melalui : relasi dengan Tuhan yang begitu mulia yang berdampak pada relasi dengan sesama manusia, dengan diri sendiri, dengan makhluk hidup dan relasi yang baik dengan lingkungan alam dimana manusia berada.
Semua ini terjadi karena manusia berada dalam pemerintahan Allah (Kerajaan Allah). Namun ketika manusia jatuh dalam dosa (fase kejatuhan) maka semua relasi yang begitu harmonis dan mulia itu menjadi rusak. Manusia memberontak terhadap Allah. Manusia tidak lagi diperintah oleh Allah, melainkan berada dalam pemerintahan dosa. Ketika manusia tidak lagi mempunyai relasi dengan Allah maka yang muncul hanyalah penderitaan, kematian, bencana alam dan berbagai macam krisismultidimensial.
Disilah manusia membutuhkan jalan keluar. Allah meresponi dan memberikan jalan keluar dengan mengadakan pelayanan pastoral yaitu dengan memberikan jalan keluar berupa : ”Perjanjian Induk tentang kedatangan Juruslamat manusia (Kej 3:15).”
Pelayanan pastoral hadir di tengah-tengah situasi dimana manusia telah jatuh dalam dosa dan telah berpaling dari Allah. Dengan demikian pelayanan pastoral mempunyai tujuan yang pertama-tama adalah menuntun manusia untuk kembali kepada Allah. Mengarahkan manusia untuk kembali percaya kepada Allah. Menjalin kembali relasi yang harmonis dengan Allah. Perjumpaan dengan Allah berdampak pada kelahiran baru (Yoh 3:5,7; I Pet 1:23; I Yoh 2:29; 3:9; 4:7; 5:1,18; Mat 19:28 & Tit 3:5). Dilahirkan kembali berarti dilahirkan dari atas, kembali pada maksud Allah yang semula sebelum manusia jatuh dalam dosa dan kelahiran kembali berarti dilahirkan secara baru (II Kor 5:17). Kelahiran kembali adalah suatu karya kreatif Allah yang misteri dimana Allah menanamkan prinsip kehidupan rohani yang baru dalam diri manusia. Manusia mempunyai cara pandang yang baru yaitu cara pandang Kristus yang terus terkait dengan Firman Allah. Inilah yang membuat manusia mampu mengatasi problem hidup ini.
Sebagai konselor ingatlah bahwa kita ini hanyalah alat yang dipakai Tuhan. Kita tidak mempunyai kuasa untuk merubah orang lain (jemaat/konseli), oleh karena itu marilah kita merendahkan diri, jangan sombong supaya Kristus Yesus dimuliakan dalam pelayanan kita.

2. Menjalin hubungan timbal balik yang akrab dengan sesama dalam kasih Kristus / kasih Allah.

Setelah menuntun konseli/jemaat berjumpa secara pribadi dengan Tuhan maka relasi itu juga harus dibangun dengan arah timbal balik yaitu, terhadap sesama manusia. Dasar pelayanan pastoral adalah kasih (I Yoh 3:11-18; 4:7-21). Kasih adalah milik Allah. Kasih tidak akan pernah menjadi milik manusia. Kasih hanya bisa menjadi anugrah bagi manusia (Gal 5:22 = Kasih adalah buah Roh). Karena itu pelayanan pastoral dilaksanakan berdasarkan tindakan Allah yang begitu mengasihi manusia berdosa dan rela untuk merawat dan mengkonseling manusia berdosa ini. Berdasarkan kasih itulah kita melihat sesama manusia sebagai gambar Allah yang mulia sekaligus untuk bergaul karib dengan mereka.
Kasih adalah milik Allah, karena itu bagikan; bagikanlah kasih itu kepada sesama manusia yang lain. Jangan pernah menjadikan kasih itu sebagai milik pribadi sebab kasih tidak akan pernah menjadi milik kita, karena ia milik Allah. Bagikanlah supaya orang lain juga dapat menikmatinya. Ketika kita membagikan kasih Allah sebagai pelayan-pelayan pastoral maka ingatlah bahwa kita sedang mewakili Allah untuk menyatakan hati Allah kepada manusia. Pelayanan pastoral bertujuan untuk membimbing jemaat berelasi dengan sesama sebagaimana Allah telah melakukannya bagi kita. Relasi dengan sesama baik itu di gereja, tempat kerja dan lingkungan dimana kita berada, bahkan orang yang membenci kita sekalipun.
Pelayanan pastoral menuntun manusia untuk berdamai dengan sesama berdasarkan kasih Allah.

3. Membimbing jemaat supaya bertumbuh dan berbuah dalam Yesus.

Hidup Kristen adalah perjuangan. Orang yang talah dihidupka oleh Tuhan adalah orang yang sehat jasmani dan rohani. Kesehatan ini membuat ia siap untuk berjuang melawan dosa (Ef 6:10-20), terus bertumbuh dalam saat teduh, doa dan pembacaaan Firman Allah. Jika semua ini dilakukan dengan rutin maka akan lahir buah pertobatan, buah Roh Kudus (Gal 5:22-23) dan buah pelayanan (ada banyak aktifitas pelayanan bisa dikerjakan) oleh jemaat yang bertumbuh dan berbuah melalui pelayanan pastoral. Dan diakhir dari semua itu adalah tanggung jawab untuk terus memuliakan Allah (Yes 43:7 ; I Kor 10:31).
Apa itu memuliakan Allah? Apa tandanya orang memmuliakan Allah? Sasarannya hanya ada dua yaitu mengenal Allah dan mengenal diri. Bagaimana cara mengenal Allah? Caranya adalah kembali ke Alkitab (Yoh 2:3) tidak ada kebenaran lain selain Logos, artinya: tidak ada Yesus, tidak ada tuntunan Roh Kudus dan tidak mengetahui Firman Allah. Bagaimana mengenal diri? Mengenal Allah otomatis membuat kita mengenal diri. Selanjutnya yang harus dilakukan adalah jujur, menyadari diri sebagai ciptaan yang berdosa dan mampu untuk menerima diri.
By: Yez-Q

Tidak ada komentar:

Posting Komentar